Banyak orang mungkin bertanya-tanya apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Apakah hanya untuk bersenang-senang atau ada tujuan lain yang lebih penting? Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan dan bagaimana perjalanan dapat mempengaruhi hidup kita secara positif. Menjelajahi Tempat Baru Tujuan utama dari perintah mengadakan perjalanan adalah untuk menjelajahi tempat baru. Dengan bepergian ke tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, kita dapat memperluas pengetahuan kita tentang dunia dan melihat keindahan alam yang berbeda dari tempat asal kita. Tidak hanya itu, perjalanan juga memberi kita kesempatan untuk belajar tentang budaya yang berbeda dan mengalami gaya hidup yang berbeda dari yang kita kenal. Ini dapat membantu kita memperluas pemahaman kita tentang dunia dan menghargai perbedaan budaya. Mendapatkan Pengalaman Hidup Perjalanan juga dapat memberi kita pengalaman hidup yang berharga. Dengan melakukan perjalanan, kita dapat mengatasi ketakutan dan tantangan yang mungkin tidak kita hadapi di tempat asal kita. Kita juga dapat belajar untuk beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Semua pengalaman ini dapat membantu kita tumbuh sebagai individu yang lebih kuat dan mandiri. Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik Perjalanan juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik kita. Dengan menjauh dari rutinitas sehari-hari, kita dapat mengurangi stres dan merasa lebih rileks. Kita juga dapat meningkatkan kesehatan fisik kita dengan melakukan kegiatan fisik seperti hiking, berenang, atau berjalan-jalan. Ini dapat membantu kita tetap aktif dan sehat selama perjalanan kita. Menginspirasi Kreativitas Perjalanan juga dapat menginspirasi kreativitas kita. Dengan melihat keindahan alam yang berbeda dan mengalami budaya yang berbeda, kita dapat memperoleh ide-ide baru dan melihat dunia dari perspektif yang berbeda. Ini dapat membantu kita dalam pekerjaan kita atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengalami keindahan alam yang berbeda atau melihat seni yang berbeda dapat membantu kita melihat kecantikan dalam hal-hal yang mungkin tidak kita perhatikan sebelumnya. Menjalin Hubungan Baru Perjalanan juga dapat membantu kita menjalin hubungan baru. Dengan bertemu orang-orang baru di tempat-tempat yang berbeda, kita dapat memperluas jaringan sosial kita dan belajar tentang kehidupan orang-orang di tempat lain. Ini dapat membantu kita dalam pekerjaan atau bahkan dalam kehidupan pribadi kita. Bertemu orang-orang baru juga dapat membantu kita memperoleh perspektif yang berbeda tentang hidup dan membuat kita menjadi individu yang lebih terbuka dan toleran. Kesimpulan Ada banyak tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Dari menjelajahi tempat baru hingga mendapatkan pengalaman hidup yang berharga, perjalanan dapat mempengaruhi hidup kita secara positif dan membantu kita tumbuh sebagai individu yang lebih baik. Jadi, jika Anda belum pernah melakukan perjalanan sebelumnya, cobalah untuk merencanakan satu. Anda mungkin terkejut dengan betapa bermanfaatnya perjalanan dapat bagi hidup Anda.
Dalammelakoni perjalanan dan ujian di dunia ini. Atas dasar kesanggupan segala janji-janji yang telah di setujui sejak kamu masih dalam kandungan. Untuk menjadi kholifah (pemimpin di muka bumi ini.)baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah
قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ ٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ Arab-Latin Qul sīrụ fil-arḍi ṡummanẓurụ kaifa kāna 'āqibatul-mukażżibīnArtinya Katakanlah "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu". Al-An'am 10 ✵ Al-An'am 12 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Menarik Terkait Surat Al-An’am Ayat 11 Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan menarik dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penjelasan dari berbagai pakar tafsir terkait isi surat Al-An’am ayat 11, di antaranya seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKatakanlah kepada mereka wahai rasul, ”berjalanlah kalian di muka bumi, dan kemudian perhatikanlah bagaimana Allah menimpakkan kebinasaan dan kehinaan bagi orang-orang yang mendustakan? maka hindarilah oleh kalian cara-cara kematian yang sama dengan mereka. Dan takutlah kalian akan datangnya siksaan yang serupa dengan apa yang telah menimpa mereka.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram11. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang telah mendustakan dan mengolok-olok itu, “Berjalanlah kalian di muka bumi. Kemudian pikirkanlah bagaimana akhir dari perjalanan orang-orang yang dahulu mendustakan para utusan Allah. Mereka benar-benar ditimpa hukuman dari Allah setelah sebelumnya mereka memiliki kekuatan dan ketahanan yang luar biasa.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah11. Ini merupakan anjuran Allah yang bermakna Berjalanlah untuk mengambil ibrah dan pelajaran dari setiap kejadian dan peristiwa, dan dari keadaan umat-umat terdahulu. Lihatlah bagaimana Allah menimpakan kehinaan kepada orang-orang yang mendustakan? Maka berhati-hatilah agar kalian tidak tertimpa apa yang telah menimpa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah11. قُلْ سِيرُوا۟ فِى الْأَرْضِ Katakanlah “Berjalanlah di muka bumi Yakni lakukanlah perjalanan diatas bumi, dan lihatlah bagaimana sisa-sisa yang ditinggalkan oleh orang-orang sebelum kalian. Agar kalian mengetahui balasan yang diturun kepada mereka, setelah sebelumnya mereka berada dalam kenikmatan yang luas. Dan kalian akan menyusul mereka dalam kebinasaan apabila kalian menapaki jalan mereka dalam mendustakan Allah.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah11. Wahai rasulullah, katakanlah kepada orang-orang yang mengolok-olok itu “Berpergianlah kalian di bumi, dan lihatlah jejak-jejak umat terdahulu supaya kalian menyadari hukuman yang menimpa mereka, dan lihatlah bagaimana takdir orang-orang yang mendustakan rasul mereka. Kalian akan dibinasakan seperti mereka jika kalian berdusta seperti mereka”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKatakanlah, “Berjalanlah di bumi, kemudian perhatikanlah} pikirkanlah {bagaimana hukuman orang-orang yang mendustakan itu.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H11. Jika kamu bimbang atau ragu dalam perkara ini, maka “berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.” Kamu tidak mendapatkan kecuali kaum yang dibinasakan dan umat yang bergelimpangan di terpa azab , derita dan dalam keadaan rusak. Negeri-negeri sepi, daerah-daerah itu pun lenggan, seluruh penikmat kebahagiaan luruh, Maharaja yang berkuasa membinasakan mereka berita mereka menjadi pelajaran bagi ulil abshar. Perjalanan yang di perintahkan ini perjalanan dan badan yang mengahsilkan pembelajaran. Adapun sekedar melihat tanpa mengambil pelajaran, maka ia sama sekali tidak berguna.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-An’am ayat 11 Yakni jika kamu masih meragukannya, maka jelajahilah bumi…dst. di mana sebagian bangunan mereka yang dibinasakan masih tersisa sehingga dapat diambil pelajaran. Perintah mengadakan perjalanan ini merupakan perjalanan yang menggabung antara hati dengan badan, di mana dengannya seseorang dapat mengambil pelajaran. Adapun jika melihat-lihat tanpa mengambil pelajaran, maka tidak ada faedahnya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 11Orang-orang kafir lalu diminta untuk mengamati nasib umat manusia sebelumnya yang mendustakan ajaran Allah. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada orang-orang kafir yang menolak ajakan beriman kepada Allah, jelajahilah bumi, dengan mengunjungi jejak para nabi dan menelaah kisah umat-umat terdahulu, kemudian perhatikanlah dengan cermat melalui pikiran yang jernih dan hati yang bersih, bagaimana kesudahan, perjalanan hidup dan nasib orang-orang yang mendustakan ajaran rasulullah itu di dunia' katakan juga, wahai nabi Muhammad, kepada orang-orang kafir yang sombong dan keras kepala itu, milik siapakah apa yang ada di langit dan di bumi' katakanlah, semua makhluk yang ada di langit dan bumi ini adalah milik Allah. Dia telah menetapkan dan memilih sifat kasih sayang dengan berjanji pada diri-Nya untuk mendahulukan kasih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada murka. Dia sungguh akan mengumpulkan kamu, seluruh manusia sejak nabi adam hingga manusia akhir zaman, pada hari kiamat, dalam kehidupan sesudah mati. Pengumpulan seluruh umat manusia ini tidak mungkin diragukan lagi kejadiannya. Dalam pertemuan itu, ada yang beruntung dan ada yang rugi. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu orang-orang yang tidak beriman, sedangkan yang beruntung adalah mereka yang beriman dan beramal saleh dengan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah beberapa penjabaran dari para ulama berkaitan makna dan arti surat Al-An’am ayat 11 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa manfaat untuk kita semua. Sokonglah syi'ar kami dengan mencantumkan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Yang Sering Dikaji Nikmati ratusan materi yang sering dikaji, seperti surat/ayat Al-An’am, Al-Fajr, Al-Maidah, Al-Insyirah 5-6, Al-Adiyat, Al-Baqarah 153. Termasuk Ar-Ra’d 11, Luqman 14, Ali Imran 190-191, Al-Balad, Al-Baqarah 185, Juz al-Qur’an. Al-An’amAl-FajrAl-MaidahAl-Insyirah 5-6Al-AdiyatAl-Baqarah 153Ar-Ra’d 11Luqman 14Ali Imran 190-191Al-BaladAl-Baqarah 185Juz al-Qur’an Pencarian surah ali imran 173, al ahzab ayat 7, an nisa 136 dan artinya, quran surat an-nahl ayat 97, latin surat al kahfi Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Bekerjakeras dan beramal shaleh sebagai tugas kekhalifahan manusia di muka bumi merupakan tujuan yang sangat jelas seperti yang telah difirmankan Allah SWT dalam Surat Al baqarah ayat 30 : namun banyak pula keinginan yang tumbuh dari alam di balik alam material ini. Buktinya, banyak perbuatan manusia tidak bersesuaian dengan perhitungan
Perintah Allah, Berjalanlah di Muka Bumi Terdengar gawaiku berbunyi membangunkan ku pukul dua dini hari, aku memang sengaja mengatur alarmnya agar tidak terlambat berangkat salat subuh di Masjidil Haram. Kami berencana setelah subuh akan lansung Tawaf Wada’. Maka segera aku bersiap-siap. Bersama suami pagi itu aku menembus dinginnya Kota Mekah menuju Masjidil Haram. Ini hari terakhir kami di sini setelah menyelesaikan ibadah umroh. Nanti siang kami akan terbang ke Kairo. Ketika sampai di gerbang Masjidil Haram suasana sudah ramai, pintu menuju lantai satu sudah di tutup. Terpaksa kami naik lift ke lantai dua. Alhamdulillah di sini masih ada tempat untuk salat. Aku berpisah dengan suami, karena dia akan salat di shaf depan sedangkan jemaah wanita salat di shaf belakang. Sebelumnya kami sudah berjanji setelah selesai salat subuh bertemu di dekat lift, untuk selanjutnya kami akan memulai tawaf wada’. Waktu subuh masih cukup lama, masih sempat untuk salat tahajud, maka aku segera mencari tempat untuk menggelar sajadah dan melaksanakan salat sunah Tahajud. Selesai tahajud ternyata masih belum terdengar azan subuh dikumandangkan, aku masih punya waktu untuk membaca Al Quran, aku bergerak ke rak Al Qur’an yang ada disamping shaf salat kami. Di sana memang tersedia banyak Al Qur’an dengan berbagai ukuran yang biasanya merupakan wakaf dari Jama’ah yang beribadah di masjid yang mulia ini. Akhirnya azan subuh berkumandang dengan indahnya. Aku segera menghentikan bacaanku dan menjawab setiap lafaz azan yang diserukan oleh muazin. Tak terasa air mata jatuh membasahi pipiku, kesedihan begitu mendalam yang menyusup kedalam kalbuku. Ini terakhir kali aku mendengar azan di Masjidil Haram dalam rangkaian umrohku kali ini, karena nanti aku akan melaksanakan tawaf perpisahan untuk pamit melanjutkan safari religiku ke Kairo. Selesai salat subuh dan berzikir, aku bergegas menuju lift. Benar saja suamiku telah menunggu di sana. Maka segera kami bergerak menuju tempat memulai tawaf di lantai dua yaitu di bagian yang ditandai dengan lampu hijau. Tempat ini sejajar dengan Rukun Hajar Aswad. Kami sengaja memulai dari lantai dua karena di lantai satu masih sangat ramai. Setelah melewati dua putaran, pada putaran ketiga kami turun ke lantai satu dan melanjutkan tawaf di pelataran Ka’bah sampai tujuh putaran. Alhamdulillah akhirnya kami sampai kembali di Rukun Hajar Aswad setelah tujuh putaran. Kami mengakhiri tawaf dan segera keluar dari lingkaran jemaah yang masih bertawaf. Kami menuju Multazam untuk melaksanakan salat dua rakaat dan berdoa. Di tempat yang mutajab ini yaitu diantara pintu ka’bah dengan maqam Ibrahim, banyak doa yang kami pinta. Kami meminta agar dapat kembali lagi ke sini bersama anak-anak, mohon segala kebaikan untuk keluarga dan minta hati kami selalu cinta kepadaNya, dijaga akidah dan selalu diberi taufik dan hidayahNya. Karena makin banyak orang juga masuk ke Multazam, kami segera berpindah untuk memberi tempat pada mereka. Kemudian kami mengambil air zam-zam yang telah disediakan di tong-tong air di belakang area Multazam. Setelah semua rangkai ibadah tawaf selesai kami segera kembali ke hotel untuk sarapan pagi dan bersiap-siap ke bandara. Selesai sarapan kami menunggu bis di lobi hotel. Ketika semua jamaah telah berkumpul kami segera berangkat. Saat bis mulai bergerak meninggalkan Kota Mekah hati kembali terasa sangat sedih apalagi setelah melewati tugu Al Qur’an raksasa yang menandakan kita telah keluar dari Tanah Haram, makin bertambah kesedihannya. “Kapan ya kita bisa ke sini lagi”, kami saling bertanya yang merupakan ungkapan kesedihan, takut kalau-kalau tidak bisa lagi memenuhi panggilan Allah untuk beribadah di Baitullah. Sebelum ke Bandara masih ada agenda dari paket tour kami yaitu singgah di pertokoan di Jedah untuk membeli oleh-oleh di Kawasan Balad dan Corniche. Kawasan ini dekat laut Merah. Beragam barang dijual di sini, seperti karpet, sajadah, perhiasan hingga barang-barang elektronik. Pelayannya fasih berbahasa Indonesia bahkan sebagian memang ada yang orang indonesia asli. Kami diberi waktu tidak lama di sini hanya 30 menit, setelah itu lansung beragkat menuju bandara King Abdul Aziz. Sebelum masuk bandara kami sholat dan makan siang dulu di Masjid Qisas. Nama masjid ini merujuk pada istilah hukuman dalam islam yaitu qisas yang berarti pembalasan. Di masjid inilah dilaksanakan hukuman bagi orang yang melakukan kesalahan. Pelaksanaannya setiap usai salat Jumat di depan umum. Selanjutnya kami bergerak menuju bandara. Setelah cek in dan pemeriksaan imigrasi kami segera menaiki pesawat yang membawa kami ke Kairo. Kami dapat tempat duduk dekat jendela, memang saat memesan tiket aku sudah memesan yang dapat melihat pemandangan keluar jendela. Penerbangan dari Jedah ke Kairo akan ditempuh selama 2 jam, 10 menit. Kursi penumpangnya cukup nyaman, terdapat perangkat AVOD yang tampilannya agak kuno, mungkin ini pesawat yang sudah agak lama. Menu film yang terdapat di dalamnya cukup banyak, tapi aku tidak begitu suka menonton film. Maka segera Aku pasang penutup mata yang terdapat di comfort kit yang sudah tersedia di kantong kursi. Selain penutup mata juga ada penutup telinga, headset, kaos kaki, sikat gigi dan odol. Tapi Aku tidak bisa segera tidur karena pramugari datang menawarkan makan malam. Selesai makan malam aku mencoba untuk mencari beberapa film namun tidak ada yang menarik minatku. Aku lihat ke sebelah ternyata suami telah tertidur dengan nyenyak. Dia terlihat sangat lelah karena telah bangun pagi sekali kemudian ke Masjidil Haram untuk sholat subuh dan Tawaf Wada’, ditambah lagi perjalanan ke bandara yang cukup melelahkan. Lama tidak bisa tidur Aku mencoba membayangkan seperti apa Kota Kairo dari penjelasan di artikel-artikel yang telah aku baca. Kota tua dengan peradaban kuno yang telah mengukir banyak sejarah manusia. Bahkan sampai diberitakan Allah dalam Al Qur’an. “Luar biasa bangsa ini, sampai Allah menjadikannya pelajaran bagi umat manusia”, batinku dalam hati. Semoga aku nanti di sana banyak mendapat pelajaran yang akan makin memperkuat keimananku pada Allah, harap ku. Sesungguhnya memang Allah memerintahkan kita banyak berjalan di muka bumi ini. Sebagaimana FirmanNya dalam Al Quran Surat An Naml 69 yang berbunyi,”Katakanlah “Berjalanlah kamu di bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa”. Diperjelas lagi oleh Allah dalam surat Al Mu’min 82 dengan FirmanNya, “ Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan lebih banyak bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka” Ayat-ayat ini makin meyakinkan Aku bahwa safari religi yang kami lakukan mulai dari ziarah ke Makam Rasul di Madinah, Umroh di Masjidil Haram Mekah dan sekarang dilanjutkan ke Kairo juga termasuk rangkaian ibadah yang disukai Allah. Aku berharap mendapat pengetahuan yang banyak dan makin mampu memahami hakekat hidup. Sehingga lebih bersyukur dan senantiasa bertasbih serta khusuk dalam beribadah. Aamiin YRA. Spirit ini makin membuat aku bersemangat untuk segera menjalajahi setiap sejarah yang ada di negeri seribu menara itu. Lamunanku terhenti ketika melihat keluar jendela pesawat, terlihat perairan luas yang kiri kanannya dipenuhi oleh sinar lampu. “Sungai Nil”, seruku dalam hati. Sungguh sangat indah banyangan cahaya kerlap kerlip lampu itu jatuh di perairan sungai. Kairo dari udara begitu indah. Sebentar lagi kami akan mendarat di sana. Kairo Aku datang!!! tantanganGurusiana hari ke 37